0 komentar

BRIGADE TSANPOER
2011






successful
for the long duration

0 komentar

produk Jamu dan pupuk organik hasil dari para siswa / siswi kami yang telah terbukti khasiatnya.




0 komentar
INFORMASI PPDB SEKOLAH BERBUDAYA LINGKUNGAN
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PURWAKARTA
TAHUN 2011 - 2012


Mulai Pendaftaran : 23 - 28 Juni 2011
Test Seleksi : 30 Juni 2011
Pengumuman : 4 Juli 2011

Daftar Ulang Peserta Didik yang di terima : 5 - 8 Juli 2011
Hari Pertama Masuk Sekolah ( MOS ) : 11 - 13 Juli 2011

PERLENGKAPAN PERSYARATAN :

1. SKHU Asli
2. Fhoto Copy ijasah 2 lembar di legalisir
3. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Sekolah
4. Fhoto Copy Akte Kelahiran
5. Pas Photo Ukuran 2 x 3 ( 4 Lembar ) 3 x 4 ( 4 Lembar )


Informasi lebih lanjut Hubungi Panitia PPDB
Hp : 081909519556 ( Bp. Miftahudin, S.Ag )

Sarang Semut

0 komentar
Alhamdulillah d MTs Negeri Purwakarta mempunyai Produk baru yaitu Sarang Semut?
Ini artikel perkenalannya
Sarang semut diperkenalkan pertama kali di pedalaman Papua yang biasa digunakan sebagai obat oleh warga setempat selain buah merah.
Sarang Semut dengan nama ilmiah myrmecodia pendans merupakan tanaman yang didalamnya digunakan sebagai sarang semut. Didalamnya terdiri dari labirin yang digunakan semut sebagai liang untuk melakukan aktifitasnya. Meski sebagai tanaman yang tidak biasa namun khasiat pengobatan yang dimiliki sangat luar biasa.
Tanaman ini diolah sebagai campuran bubur dan juga sebagi minuman dengan tujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu banyak juga yang menggunakan sebagi obat untuk berbagai penyakit dalam. Khasiat herbal yang dimiliki ditandai dengan kandungan zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalamnya. Ketiga zat ini sangat membantu tubuh manusia untuk mengontrol beragam penyakit maut. Salah satunya sebagai imuno stimulan untuk menambah kekebalan tubuh.
Secara teknis zat imuno stimulan akan membantu dan melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Bila sel berfungsi baik maka penyakit gangguan sel bisa di cegah dan diobat. Penyakit ganguan sel yang paling sering diterima tubuh adalah kanker.
Kandungan zat yang dimiliki memang didukung oleh aktifitas semut di dalamnya dimana banyak zat yang menguntungkan tertinggal dalam bagian tanaman. Pada semut sendiri antioksidan berperan sebagai zat penting untuk proses pembentukan koloni. Selain itu juga sebagai benteng bagi tempat penyimpanan telur dari panyakit.
Bila di lihat kondisi ini hampir mirip dengan madu yang dikeluarkan lebah untuk melindungi telurnya. Pada semut khasiat yang muncul kemungkinan besar berasal dari kelenjar liur semut yang berinteraksi dengan tanaman dan beberapa mikroba lainnya.
Selain mencegah dan mengobati kanker sarang semut juga efektif membantu penyembuhan berbagai macam penyakit gangguan jantung, ambien (wasir), rematik, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat. Bahkan pegal linu, melancarkan ASI, migren, melancarkan pembuluh darah, lever, bahkan memulihkan gairah seksual juga bisa diambil dari khasiat tanaman ini. Ditambah lagi kandungan herbal yang dimiliki bisa menghambat enzim xantin oksidan yang bisa memicu asam urat dan radikal bebas. Bagi penderita diabetes tanaman ini juga menjadi satu alternatif yang wajib dicoba. Pasalnya kandungan zat yang dihasilkan semut akan menetralisir kadar gula dalam darah.
Secara logika ini dimungkinkan sebab gula menjadi satu makanan utama semut dan dipastikan kandungan antibodi yang dimiliki terhadap senyawa gula sangat lengkap. Jadi lawan gula secara almai dengan zat yang dimiliki oleh semut lewat sarangnya. Sebab meski memakan gula semut tidak terkena diabetes.
Untuk mendapatkan khasit sarang semut caranya sangat mudah.
Potong kecil-kecil tanaman sarang semut yang sudah cukup dewasa. Ukurannya dewasa cukup mudah, setidaknya lebih besar atau sama dengan botol air mineral ukuran 1,5 liter. Sebab semakin besar akan semakin banyak koloni semut didalamnya dan makin banyak juga zat menguntungkan yang dimiliki.
Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa pahit.
Ekstrak sarang semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan. Selain dalam bentuk potongan rumah semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering. Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai didapatkan satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja.
Kandungan Sarang Semut
Uji penapisan kimia dari tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini sesuai dengan basil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri tumbuhan Sarang Semut.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut.
Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif Tumbuhan Sarang Semut
01 Parameter Satuan Nilai
01 Energi Kkal g/ 100 g 350,52
02 Kadar air g/100 g 4,54
03 Kadar abu g/100 g 11,13
04 Kadar lemak g/100 g 2,64
05 Kadar Protein g/100 g 2,75
06 Kadar karbohidrat g/100 g 78,94
07 Tokoferol mg/100 g 31,34
08 Total fenol g/100 g 0,25
09 Kalsium (Ca g/100 g 0.37
10 Natrium (Na) g/100 g 68,58
11 Kalium (K) g/100 g 3,61
12 Seng (Zn) mg/100 g 1,36r
13 Besi (Fe) mg/100 g 29,24
14 Fosfor (P) g/100 g 0,99
15 Magnesium (Mg) g/100 g 1,50
Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.
Seperti dalam tabel di atas tumbuhan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.

Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfatokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut. Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasikonsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls saraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan impuls saraf. Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls saraf, dan keseimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein, fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.

Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh ekstrak tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan Sarang Semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris. (Sumber: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut"

BUKTI ILMIAH SARANG SEMUT

Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan Sarang Semut yang berbobot 2-3 kg, kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel kanker. Hasilnya menakjubkan, Sarang Semut mempunyai aktivitas antiproliferasi. Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali. Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.
Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, Qui Kim Tran dan rekan-rekannya menuturkan bahwa seluruh ekstrak Sarang Semut menekan proliferasi sel tumor manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak Sarang Semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset tersebut meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker. Di samping Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal bebas.
Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia, telah menjamin keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1 sendok makan Sarang Semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan LD50. (Dari berbagai sumber, sumber utama: Buku "Gempur Penyakit dengan Sarang Semut"
OBAT ALTERNATIF: SARANG SEMUT PENAKLUK PENYAKIT MAUT
Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tanaman obat. Beberapa tanaman obat asal Papua telah menyedot perhatian banyak kalangan, baik kalangan medis konvensional maupun kalangan pengobatan komplementer dan alternatif, termasuk di antaranya adalah mahkota dewa yang populer pada awal 2000, buah merah 2004 dan keben 2005. Kini herbal-herbal tersebut masih terus dibicarakan dan digunakan oleh masyarakat luas. Khasiatnya mulai pula diakui di luar negeri.

Awal 2006 kami telah memperkenalkan satu herbal lagi dari Papua yang juga mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat luas, yaitu tumbuhan sarang semut. Sarang semut memiliki banyak khasiat untuk pengobatan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan seperti mimisan, maag, asam urat dan wasir hingga penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, TBC dan jantung koroner. Selain itu, tumbuhan ini dapat meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita setelah persalinan, meningkatkan stamina dan sebagai afrodisiak (meningkatkan gairah seksual).

Mengenal Tumbuhan Sarang Semut

Sarang semut yang telah dikenal oleh masyarakat luas adalah sarang semut berupa lubang-lubang di tanah, bangunan atau daun-daun di pohon yang dibuat sendiri oleh koloni semut tertentu, bisa semut merah, rangkang, semut hitam, atau semut putih. Namun yang dimaksud di sini bukan sarang semut seperti itu, melainkan tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar yang batang bagian bawahnya menggelembung berisi rongga-rongga yang disediakan sebagai sarang semut jenis tertentu.

Sarang semut merupakan tumbuhan dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya menempel pada tumbuhan lain, tidak hidup secara parasit pada inangnya tetapi hanya memanfaatkannya untuk menempel. Contoh epifit lain yang lazim dijumpai hidup di pohon adalah lumut kerak, lumut, alga, tumbuhan perambat dan anggrek. Sebenarnya ada 5 genus sarang semut dari famili Rubiaceae, namun hanya genus Hydnophytum dan Myrmecodia yang paling dekat berasosiasi dengan semut. Genus sarang semut tersebut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Hydnophytum terdiri dari 45 spesies dan Myrmecodia 26 spesies. Semua spesies dari tumbuhan ini memiliki batang menggelembung yang berongga-rongga menyerupai buah yang umumnya dihuni oleh semut.

Penyebaran sarang semut mulai dari Semenanjung Malaysia hingga Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Solomon. Di Propinsi Papua, tumbuhan sarang semut dapat dijumpai terutama di daerah Pegunungan Tengah, yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Paniai. Keanekaragaman terbesar dari sarang semut ditemukan di pulau Papua dimana spesies dataran tingginya adalah lokal spesifik.

Secara ekologi, sarang semut tersebar dari hutan bakau dan pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2400 m. Sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput dan jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, namun lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian sekitar 600 m. Ia banyak ditemukan menempel pada beberapa pohon, umumnya di pohon kayu putih, cemara gunung, kaha, dan pohon beech, tetapi jarang pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh seperti Eucalyptus. Sarang semut juga tumbuh pada dataran tanpa pohon dengan nutrisi rendah dan di atas ketinggian pohon. Di habitat liarnya sarang semut dihuni oleh beragam jenis semut dan seringkali oleh tiga spesies dari genus Iridomyrmex. Identifikasi yang kami lakukan terhadap sarang semut Myrmecodia pendens menunjukkan bahwa tumbuhan ini dihuni oleh koloni semut dari jenis Ochetellus sp.

Pengetahuan Tradisional Sarang Semut

Kini kami telah siap menerima Pesanan
Hubungi : 081909519556 atas Nama Bapak MIftahudin, S.Ag

Pengumuman lelang

0 komentar


KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PURWAKARTA

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA

Jalan Taman Pahlawan Telp./Fax: (0264) 200949 PURWAKARTA 41119

PENGUMUMAN LELANG

Nomor : MTs.10.22/KS.01.1/126/2011



Panitia Pengadaan Barang / jasa Madrasah Tsanawiyah Negeri Purwakarta Kabupaten Purwakarta akan mengadakan Pelelangan :



I. Nama Pekerjaan :


Pembangunan Ruang Laboratorium Madrasah tsanawiyah Negeri Purwakarta Kabupaten Purwakarta

dengan Pagu Anggaran Rp. 130.000.000,- ( Seratus Tiga Puluh Juta Rupiah )



II. Tata Cara Pendaftaran


1. Pendaftaran dimulai pada Hari Senin Tanggal 8 Maret 2011 s/d Hari Senin Tanggal 15 Maret 2011

2. Pendaftaran dimulai pukul 09.00 WIB s/d 14.00 WIB kecuali hari Jum’at mulai pukul 09.00 WIB

s/d pukul 11.00 WIB

3. Pendaftaran dengan membawa photo copy SBU dan memperlihatkan aslinya

4. Pendaftaran dengan membawa photo copy SIUJK dan memperlihatkan aslinya

5. Pendaftaran langsung oleh direktur perusahaan dengan mengisi form yang telah disediakan

6. Untuk yang tidak bisa datang, dapat diwakilkan oleh pengurus perusahaanyang tertera dalam Akte

Perusahaan dengan membawa Surat kuasa dari direktur perusahaan

7. Perusahaan yang sudah mendaftar harus mengambil Dokumen Lelang dan Jadwal

8. Rapat Aanwijzing akan dilaksanakan pada hari Kamis 10 Maret 2011 pukul 14.00 WIB

9. Untuk hal-hal yang belum jelas akan dijelaskan oleh panitia dengan mengacu pada Peraturan

Perpres No. 54 Tahun 2010, secara normatif


Demikian untuk diketahui.



Purwakarta, 7 Maret 2011


Panitia Pengadaan Barang / Jasa



Asep Supriadi, S.Pd



Deden Indera Mulyawan, SH



Ace Hidayat, S.Ag





0 komentar

Bapak Kepala Sekolah MTs Negeri Purwakarta Bersama TIM SBL
Bersama KKM MTsN Polomerak- Cilegon
Pada Tanggal 26 Pebruari 2011 Pada hari Sabtu
0 komentar
Tanaman Anti Nyamuk dan Penggunaannya

Tak heran, sejak kasus pertama ditemukan di Surabaya tahun 1969 hingga sekarang, penyakit DB sepertinya tak pernah bisa ditekan. Demikian juga jumlah korbannya.
Seiring dengan merebaknya kasus DB, biasanya orang memilih cara praktis, yakni menggunakan obat antinyamuk cair maupun bakar.

Meski cukup efektif, obat antinyamuk jenis ini berisiko karena kandungan bahan kimianya.
Karena itu, tak ada salahnya kita memilih cara yang lebih ramah lingkungan, yakni memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk. Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau nyamuk.

Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bisa dianggap istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat tanaman ini, yang diduga tidak disukai serangga.

Penggunaan tanaman ini cukup mudah, yaitu cukup diletakkan di dalam ruangan atau ditanam di pekarangan rumah. Ada juga yang menggunakannya sebagai bahan baku obat gosok dan cairan antinyamuk.

Beberapa jenis tanaman pengusir nyamuk di antaranya serai wangi, akar wangi, zodia, geranium, dan lavender.

Serai Wangi
Meski lebih populer dipakai untuk bumbu masak dan bahan campuran jamu, batang dan daun serai wangi bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Tanaman ini mengandung zat geraniol, metilheptenon, terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak (aroma). Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian pada nyamuk karena kehilangan cairan secara terus-menerus.

Akar wangi
Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan ekstrak akar wangi dalam bentuk minyak terbukti efektif mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Uji toksitas menunjukkan, ekstrak akar wangi dengan konsentrasi 0,20 dan 0,25 persen mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti kurang lebih dalam waktu dua jam.

Zodia
Masyarakat Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan tertentu sebelum masuk ke hutan. Maksudnya agar mereka terlindungi dari serangan serangga, khususnya nyamuk. Daun-daun tersebut berasal dari tanaman yang disebut zodia (Evodia suaveolens). Beberapa tahun belakangan ini, zodia populer sebagai tanaman hias sekaligus penolak nyamuk.

Kenapa nyamuk takut zodia? Tanaman zodia termasuk famili Rutaceae, yang mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool 46 persen dan apinene 13,26 persen. Linalool inilah yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Bagian daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam, dengan daya proteksi sebesar lebih dari 70 persen.

Zodia secara alami akan mengeluarkan aroma bila daunnya saling bergesekan. Letakkan tanaman di sekitar jendela atau pintu di mana angin bisa masuk dalam ruangan. Bisa juga diletakkan di sudut ruangan, kemudian tiup dengan kipas angin. Aromanya yang cukup wangi pun akan keluar. Meski demikian, kita harus waspada, bila tanaman zodia diletakkan di ruangan sempit dengan sirkulasi udara sedikit, bisa-bisa orang yang ada di dalamnya pun pusing atau mabuk.

Geranium
Penelitian tentang daya tolak ekstrak Geranium radula terhadap nyamuk Aedes aegypti penyebab DB dilakukan di laboratorium Uji Insektisida Balai Penelitian Vektor Reservoar Penyakit Salatiga, Jawa Tengah. Untuk melihat berapa konsentrasi yang efektif dari ekstrak Geranium radula, diamati jumlah nyamuk yang hinggap di bagian atas kepalan tangan yang tidak dan telah diolesi oleh ekstrak tumbuhan itu.

Eksrak Geranium radula yang digunakan tersebut tidak menimbulkan iritasi pada kulit setelah diujicobakan kepada lima orang. Selama pengujian berlangsung diukur pula faktor abiotik seperti suhu tubuh, suhu udara, dan kelembaban udara. Data yang didapat diolah menggunakan uji Two Ways Anava dilanjutkan uji Tukey’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang efektif menolak nyamuk Aedes aegypti adalah 80 persen.

Lavender
Dari penampilannya, lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu kecil-kecil, dan mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosok-gosokkan ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Tak heran, beberapa produk obat antinyamuk oles memanfaatkan lavender sebagai salah satu bahannya.

Kandungan minyat atsiri dalam lavender juga sering digunakan untuk terapi aroma
dan Alhamdulillah Jaga di MTs
0 komentar

Tim Pencinta Alam MTs Negeri Purwakarta,,,,Mengadakan Penelitian di Cirata,,hari minggu kemarin, didampingi oleh Bapak Haji Adang Shadiq Ismail, S.Ag Selaku Koordinator SBL MTs Negeri Purwakarta.......
0 komentar
0 komentar

Upacara Adat siswa kelas IX angkatan 2009 - 2010